BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan
prioritas kementerian kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen
pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk
menurunkan angka kematian anak. Berdasarkan Rencana Pembangunan Menengah
Nasional (RPJMN), Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 100 % desa
mencapai UCI (Universal Child Immunization) pada tahun 2014 (KMK No.482)
Menurut WHO imunisasi telah terbukti sebagai salah
satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah
menunjukan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat
biaya dalam mencegah penyakit menular. Sejak penetapan the expended program
oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak dari 50% mendekati 80% diseluruh dunia.
WHO telah mencanangkan program ini (Global Programme for vaccine and
immunization ) organisasi pemerintahan diseluruh dunia bersama UNICEF, WHO Dan
World Bank.(http://midwiferueducator.wordpress.coni/2011)
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia
meninggal karena berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan
imunisasi. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu
saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang
Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain: TBC, Difteri, Tetanus,
Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang
paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai
penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian. (Profil
Kesehatan Indonesia 2014). Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak
akan meninggal karena penyakit campak, sebanyak 2 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk
rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus, Dari
setiap 200.000 anak, 1 akan menderita polio. Walaupun pada saat ini fasilitas
pelayanan untuk vaksinasi telah tersedia di masyarakat tetapi tidak semua
bayi di bawa untuk imunisasi
lengkap.(Proverawati 2010)
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa Penyakit
yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I). Seorang anak diimunisasi dengan vaksin yang disuntikkan pada lokasi
tertentu atau di teteskan melalui mulut. Sebagai salah satu kelompok yang
menjadi sasaran program imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan imunisasi
dasar Lengkap yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB dan atau
DPT-HB-Hib, 4 dosis polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar lengkap
yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian
lebih, hal ini sesuai komitmen Indonesia pada global untuk mempertahankan
cakupan imunisasi campak sebesar 90% secara tinggi dan merata. Hal ini terkait
dengan realita bahwa campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada
balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikandalam
penurunan angka kematian balita (Profil kesehatan Indonesia 2014)
Rata-rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72%. ada
sekitar 2.400 anak di Indonesia meninggal setiap hari termasuk yang meninggal
karena sebab-sebab yang seharusnya dapat dicegah, misalnya Tuberculosis (TBC), campak,
pertusis, difteri dan tetanus (UNICEF 2013).
Di Indonesia menunjukkan cakupan imunisasi lengkap pada
anak umur 12-23 bulan, yang merupakan gabungan dari satu kali imunisasi HB-0,
satu kali BCG, tiga kali DPT-HB, empat kali polio, dan satu kali imunisasi campak.
Cakupan imunisasi lengkap cenderung meningkat dari tahun 2007 (41,6%) menjadi
(53,8%) di 2010 dan 2013 (59,2%) (Riskesdas, 2013).
Capaian indikator di Indonesia pada tahun 2014
sebesar 86,9%. Angka ini belum mencapai target Renstra pada tahun 2014 sebesar 90%. Sedangkan menurut provinsi,
terdapat sembilan provinsi yaitu Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali,
Jawa Tengah, Kep.Bangka, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Banten dan Sumatra
Selatan (27,27 %) yang mencapai target Renstra tahun 2014. Di Aceh Angkanya
baru mencapai 77,6% (Sumber: Ditjen PPPL, Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Pidie kelengkapann imunisasi di Glumpang tiga baru mencapai 66,2 % ini berarti
hanya setengah dari target yang ingin dicapai. Dan berdasarkan laporan bulanan
puskesmas Glumpang Tiga dari 14 Desa yang ada di Kabupaten tersebut satu diantaranya yaitu Kampung Jeumpa masih
belum lengkap imunissasi yang diberikan pada anak,ada sekitar 722 orang balita
berumur 2 sampai 5 tahun di Kecamatan Glumpang Tiga sedangkan di Desa Kampung
Jeumpa balita berumur 2 sampai 5 tahun ada sekitar 30 orang (Laporan Puskesmas Glumpang
Tiga 2015)
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan Uraian pada latar belakang diatas, maka
dikemukakan rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan
Perilaku Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita Umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016 ? “
C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan
Sikap Dan Perilaku Ibu dengan Kelengkapan
Imunisasi Dasar Anak Balita Umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa
Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016 ?
2.Tujuan Khusus
a.Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
b.Untuk mengetahui sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
c.Untuk mengetahui perilaku ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
d. Untuk mengetahui kelengkapan imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
e. Untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan ibu
dengan kelengkapan imunisasi dasar anak
balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten
Pidie Tahun 2016
f. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
g. Untuk mengetahui hubungan
perilaku ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar anak balita
umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie
Tahun 2016
D.Manfaat penelitian
1.
Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan
dan pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya imunisasi sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian
pada balita
2.
Bagi Puskesmas
Memberikan gambaran dan masukkan bagi pelaksana
program KIA tentang cakupan imunisasi sehingga dapat diupayakan kegiatan dalam
peningkatan imunisasi yang lebih baik lagi dan juga dapat digunakan sebagai
data awal bagi peneliti lainnya
3.Bagi
Masyarakat
Diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat (terutama ibu) tentang pentingnya pemberian
imunisasi lengkap pada anak.
E.Keterbatasan Penelitian
Faktor yang berhubungan dengan penerapan imunisasi
dasar ada beberapa faktor antara lain sikap petugas, lokasi imunisasi, kehadiran
petugas, usia ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga per
bulan, kepercayaan terhadap dampak buruk pemberian imunisasi, status pekerjaan
ibu, tradisi keluarga, tingkat pengetahuan ibu, dan dukungan keluarga. Namun Karena
keterbatasan waktu, dana dan tenaga peneliti hanya melakukan penelitian tentang
Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita Umur 2-5 Tahun Di
Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
F.Keaslian Penelitian
Ada beberapa penelitian sebelumnya
yang hampir sama dengan penelitian ini, diantaranya :
Nama
|
Tahun
|
Judul
|
Variabel
|
Abang Anton
|
2014
|
Gambaran
pengetahuan,sikap,dan perilaku ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap
pada bayi diwilayah kerja puskesmas selalong kecamatan sekadau hilir kabupaten
sekadau
|
pengetahuan,
sikap,dan perilaku
|
Siti Umaroh
|
2014
|
Hubungan antara
pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja
kartasura kabupaten sukoharjo
|
pengetahuan, dan
sikap
|
Perbedaan penelitian ini dengan
keaslian penelitian pada tabel diatas adalah penelitian ini dilakukan pada Anak
Balita Umur 2-5 Tahun , perbedaan lain waktu dan tempat penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar