Rabu, 06 April 2016

KTI IMUNISASI RISA BAB 1



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan  imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas kementerian kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Milenium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Berdasarkan Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN), Pemerintah berkomitmen untuk mencapai target 100 % desa mencapai UCI (Universal Child Immunization) pada tahun 2014 (KMK No.482)
Menurut WHO imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program imunisasi telah menunjukan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular. Sejak penetapan the expended program oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak dari 50% mendekati 80% diseluruh dunia. WHO telah mencanangkan program ini (Global Programme for vaccine and immunization ) organisasi pemerintahan diseluruh dunia bersama UNICEF, WHO Dan World Bank.(http://midwiferueducator.wordpress.coni/2011)
Setiap tahun lebih dari 1,4 juta anak di dunia meninggal karena berbagai penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan imunisasi. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Beberapa penyakit menular yang termasuk ke dalam Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) antara lain: TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak, Polio, radang selaput otak, dan radang paru-paru. Anak yang telah diberi imunisasi akan terlindungi dari berbagai penyakit berbahaya tersebut, yang dapat menimbulkan kecacatan atau kematian. (Profil Kesehatan Indonesia 2014). Tanpa imunisasi, kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit campak, sebanyak 2 dari 100  kelahiran anak akan meninggal karena batuk rejan. 1 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus, Dari setiap 200.000 anak, 1 akan menderita polio. Walaupun pada saat ini fasilitas pelayanan untuk vaksinasi telah tersedia di masyarakat tetapi tidak semua bayi  di bawa untuk imunisasi lengkap.(Proverawati 2010)
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan  Imunisasi (PD3I). Seorang anak diimunisasi dengan vaksin yang disuntikkan pada lokasi tertentu atau di teteskan melalui mulut. Sebagai salah satu kelompok yang menjadi sasaran program imunisasi, setiap bayi wajib mendapatkan imunisasi dasar Lengkap yang terdiri dari : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT-HB dan atau DPT-HB-Hib, 4 dosis polio, dan 1 dosis campak. Dari imunisasi dasar lengkap yang diwajibkan tersebut, campak merupakan imunisasi yang mendapat perhatian lebih, hal ini sesuai komitmen Indonesia pada global untuk mempertahankan cakupan imunisasi campak sebesar 90% secara tinggi dan merata. Hal ini terkait dengan realita bahwa campak adalah salah satu penyebab utama kematian pada balita. Dengan demikian pencegahan campak memiliki peran signifikandalam penurunan angka kematian balita (Profil kesehatan Indonesia 2014)
Rata-rata angka imunisasi di Indonesia hanya 72%. ada sekitar 2.400 anak di Indonesia meninggal setiap hari termasuk yang meninggal karena sebab-sebab yang seharusnya dapat dicegah, misalnya Tuberculosis (TBC), campak, pertusis, difteri dan tetanus (UNICEF 2013).
Di Indonesia menunjukkan cakupan imunisasi lengkap pada anak umur 12-23 bulan, yang merupakan gabungan dari satu kali imunisasi HB-0, satu kali BCG, tiga kali DPT-HB, empat kali polio, dan satu kali imunisasi campak. Cakupan imunisasi lengkap cenderung meningkat dari tahun 2007 (41,6%) menjadi (53,8%) di 2010 dan 2013 (59,2%) (Riskesdas, 2013).
Capaian indikator di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 86,9%. Angka ini belum mencapai target Renstra pada tahun 2014  sebesar 90%. Sedangkan menurut provinsi, terdapat sembilan provinsi yaitu Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali, Jawa Tengah, Kep.Bangka, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Banten dan Sumatra Selatan (27,27 %) yang mencapai target Renstra tahun 2014. Di Aceh Angkanya baru mencapai 77,6% (Sumber: Ditjen PPPL, Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie kelengkapann imunisasi di Glumpang tiga baru mencapai 66,2 % ini berarti hanya setengah dari target yang ingin dicapai. Dan berdasarkan laporan bulanan puskesmas Glumpang Tiga dari 14 Desa yang ada di Kabupaten tersebut  satu diantaranya yaitu Kampung Jeumpa masih belum lengkap imunissasi yang diberikan pada anak,ada sekitar 722 orang balita berumur 2 sampai 5 tahun di Kecamatan Glumpang Tiga sedangkan di Desa Kampung Jeumpa balita berumur 2 sampai 5 tahun ada sekitar 30 orang (Laporan Puskesmas Glumpang Tiga 2015)
B.Perumusan Masalah
Berdasarkan Uraian pada latar belakang diatas, maka dikemukakan rumusan masalah pada penelitian ini adalah  Bagaimana “Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita Umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016 ? “
C.Tujuan Penelitian
1.Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Sikap Dan Perilaku Ibu dengan Kelengkapan  Imunisasi Dasar Anak Balita Umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016 ?
2.Tujuan Khusus
a.Untuk mengetahui tingkat pengetahuan  ibu dengan kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
b.Untuk mengetahui sikap ibu dengan kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
c.Untuk mengetahui perilaku  ibu dengan kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
d. Untuk mengetahui kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
e. Untuk mengetahui Hubungan tingkat pengetahuan ibu dengan kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
f. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu dengan kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
g. Untuk mengetahui hubungan
perilaku  ibu dengan kelengkapan  imunisasi dasar anak balita umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
D.Manfaat penelitian
1. Bagi Peneliti
              Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang pentingnya imunisasi sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian  pada balita
2. Bagi Puskesmas
Memberikan gambaran dan masukkan bagi pelaksana program KIA tentang cakupan imunisasi sehingga dapat diupayakan kegiatan dalam peningkatan imunisasi yang lebih baik lagi dan juga dapat digunakan sebagai data awal bagi peneliti lainnya
3.Bagi Masyarakat
Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat (terutama ibu) tentang pentingnya pemberian imunisasi lengkap pada anak.
E.Keterbatasan Penelitian
Faktor yang berhubungan dengan penerapan imunisasi dasar ada beberapa faktor antara lain sikap petugas, lokasi imunisasi, kehadiran petugas, usia ibu, tingkat pendidikan ibu, tingkat pendapatan keluarga per bulan, kepercayaan terhadap dampak buruk pemberian imunisasi, status pekerjaan ibu, tradisi keluarga, tingkat pengetahuan ibu, dan dukungan keluarga. Namun Karena keterbatasan waktu, dana dan tenaga peneliti hanya melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Ibu dengan Kelengkapan  Imunisasi Dasar Anak Balita Umur 2-5 Tahun Di Desa Kampung Jeumpa Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Tahun 2016
F.Keaslian Penelitian
            Ada beberapa penelitian sebelumnya yang hampir sama dengan penelitian ini, diantaranya :
Nama
Tahun
Judul
Variabel
Abang Anton
2014
Gambaran pengetahuan,sikap,dan perilaku ibu tentang pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi diwilayah kerja puskesmas selalong kecamatan sekadau hilir kabupaten sekadau
pengetahuan,
sikap,dan perilaku
Siti Umaroh
2014
Hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan kelengkapan imunisasi dasar di wilayah kerja kartasura kabupaten sukoharjo
pengetahuan, dan
sikap

            Perbedaan penelitian ini dengan keaslian penelitian pada tabel diatas adalah penelitian ini dilakukan pada Anak Balita Umur 2-5 Tahun , perbedaan lain waktu dan tempat penelitian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar